Kenali Tanda Segitiga Pada Kemasan Plastik
Akhir-akhir ini sering diulas di televisi tentang
kemasan plastik yang berbahaya. Coba kita perhatikan di sekitar kita, sudah
dipenuhi dengan sampah plastik yang tentunya sangat sulit untuk didaur ulang.
Kita juga sering menjumpai berbagai macam plastik mulai dari tas kresek dengan
berbagai macam warna (merah, putih, hitam dll), toples tempat makanan, botol
air minum, botol susu, gantungan baju, compact disk (CD), pipa paralon
dll yang semuanya itu mengandung plastik juga kan?
Tentunya kita sebagai manusia awam tidak tahu
mana plastik yang aman dan yang tidak aman. Tetapi ternyata sudah diatur dan
ditetapkan secara internasional sehingga di negara manapun di dunia ini
menggunakan kode dan simbol yang sama. Namun sayang masih banyak yang belum
mengetahui seperti apa kode dan simbol tersebut. Bagi manusia awam kode dan
simbol tersebut sangat penting untuk diketahui karena berkaitan dengan jenis
bahan serta cara dampak pemakaiannya.
Kode ini dikeluarkan oleh The Society of
Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh
lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International
Organization for Standardization).
Secara umum tanda pengenal plastik tersebut:
- Berada atau terletak di bagian bawah
- Berbentuk segitiga
- Di dalam segitiga tersebut terdapat angka
- Serta nama jenis plastik di bawah segitiga
Tanda pengenal plastik itu dibagi menjadi 7 buah
kelompok. Serta 3 tambahan sehingga totalnya ada 10 buah. Tanda-tanda plastik
tersebut adalah:
JENIS KE 1:
Tanda ini
biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE
atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah
segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus
pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman
lainnya. BOTOL JENIS PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai,
apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan
lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.
JENIS KE 2:
Umumnya,
pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2
di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density
polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang
berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain.
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk
digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik
berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE
juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian
karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
JENIS KE 3:
Tertera
logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta
tulisan V. V itu berarti PVC
(polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur
ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan
botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan
plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya
kita mencari alternatif pembungkus makanan lain
(bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau
bahan alami (daun pisang misalnya).
JENIS KE 4:Tertera
logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE
(low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat
dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan
botol-botol yang lembek.
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah:
- Kuat,
- Agak tembus cahaya,
- Fleksibel dan permukaan agak berlemak.
- Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia,
- Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
- Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen,
- Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
Barang berbahan LDPE
ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit
bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
JENIS KE 5:
Tertera
logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP.
Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan.
Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah,
ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup
mengkilap.
Jenis PP (polypropylene)
ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan
minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol
minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5
bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan
dan minuman.
JENIS KE 6:
Tertera
logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS.
PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard
Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai
bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan
lain-lain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat
mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap
rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari,
karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada
wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem
syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan
ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan
ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode
angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara
dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar,
bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan
jelaga.
JENIS KE 7:
Tertera
logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER.
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu:
- SAN – styrene acrylonitrile,
- ABS - acrylonitrile butadiene styrene,
- PC - polycarbonate,
- Nylon
Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman
seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga,
komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. SAN dan ABS memiliki
resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan
tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk
mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi,
sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
Plastik dengan jenis 7
yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk
digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. Bagaimana jenis
plastik dengan kode 7 serta tulisan PC? PC – atau nama Polycarbonate dapat
ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita (sippy cup), botol
minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng
susu formula.
Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu
Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon,
kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.
Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan
ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami
proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan
dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.
- Harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!
- Akan aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)
Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan
plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam
makanan contohnya kita sering membeli gorengan di pinggir jalan, suka minta
sama penjualnya yang panas lalu setelah digoreng dimasukkan ke kantong kresek
hitam. Ternyata zat pewarna hitam ini kalau terkena panas, bisa terurai,
terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan
terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada
penyakit kanker. Makanya mulai sekarang sebisa mungkin hindari membungkus
makanan dengan tas kresek ya! Terutama makanan yang masih panas. Demi panjang umur….
Tips buat kita semua bagi para orang tua yang
masih memerlukan botol susu untuk putra-putrinya:
- Pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, atau plastik jenis 4 atau 5.
- Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, atau plastik jenis 4 atau 5.
- Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.
- Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan jenis 7 PC (polycarbonate).
- Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.
Yang harus diperhatikan pula oleh kita semua:
- Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum (biasa digunakan untuk tempat air putih didalam kulkas). Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan. Gantilah dengan botol stainless steel atau gelas/kaca.
- Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika akan dipanaskan di mocrowave oven.
- Cegah menggunakan kemasan plastik untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak.
- Cobalah untuk mulai menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan.
- Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.